Selasa, 02 Agustus 2011

EKOSISTEM TERUMBU KARANG


            Ekosistem terumbu karang adalah lingkungan hidup di dasar laut tropik, dimana karang batu merupakan penghuni utamanya. Ekosistem terumbu karang juga merupakan habitat dari berbagai termasuk yang berasosiasi dengan karang batu, seperti berbagai jenis ikan, echinodermata (bulu babi, bintang laut, bintang ular laut, lili laut, dan teripang), krustacea (udang, kepiting, dan kelomang), moluska (kima, susu bundar, tedong-tedong, cumi, sotong, gurita), porifera (jenis-jenis spons), polychaeta (cacing bulu), algae (algae merah, algae coklat, dan algae hijau), serta berbagai jenis avertebrata lainnya. Pada kolom air di atas terumbu karang terdapat berbagai jenis plankton.
            Akhir-akhir ini, ekosistem terumbu karang banyak menarik perhatian masyarakat karena sebagai berikut:
a.       Dari segi estetika, ekosistem terumbu karang yang masih sehat menampilkan pemandangan yang sangat indah, perairan alami yang jernih, biota yang hidup di terumbu karang sangat bervariasi bentuk dan warnanya, ditambah dengan berbagai jenis ikan yang eksotik.
b.      Dari segi manfaat, ekosistem terumbu karang dikenal sebagai pelindung pantai dari gempuran ombak, sebagai sumber makanan bagi masyarakat di sekitarnya, sebagai tempat rekreasi bawah laut, serta sebagai penghasil sumber daya bernilai ekonomi penting, seperti ikan konsumsi, ikan hias, udang karang, teripang, kerang-kerangan, dan rumput laut.
c.       Belakangan ini, terumbu karang diketahui banyak mengalami kerusakanakibat ulah manusia (karena pengeboman ikan dan penggunaan racun sianida untuk menangkap ikan).
Terumbu karang dengan karang batu sebagai komponen utamanya bersama-sama dengan biota penghasil kapur lainnya membentuk ekosistem di perairan tropis. Terumbu karang menghasilkan dasar laut dari bahan kapur yang keras.
      Karang batu adalah satu jenis hewan berongga yang membentuk kerangka lua dari kapur. Jenis hewan lainnya yang hidup di ekosistem terumbu karang adalah karang lunak, karang cambuk, karang kipas, serta anemon.




SEMUANYA BUAT LO

    "Siang", suara dari bali pinturumahku. Aku dan keluarga dikagetkan oleh suara kerumunan orang di depan pintu. Suara itu menghentikan percakapanku dengan orangtuaku, setelah dua tahun aku berada di kampung ayahku, Flores. "Buka pintu ma..", suruhku. Ibuku pun langsung membukakan pintu depan.
    "Siang tante", sahut salah satu anak dari sekian banyak anak yang ada. "Renal ada kawanmu ni", teriak ibu dari pintu depan. Aku kaget ketika melihat kawan-kawankuada di depan pintu. Aku bahkan baru beberapa jam sampai, tetapi sudah ada puluhan temanku disini. "Ayo masuk", ajakku dengan senangnya. Sebagian temanku masuk dan masih ada yang diluar karena terlalu ramai.
    "Ini tante pesenin bakso", kata ibuku sambil menghidangkan bakso. "Makasih tan", jawab mereka kompak. Aku ke kamar dan mengambil uang di lemariku. "Mit.. beliin teh botol buat semuanya, sama filter dua bungkus, samsu dua bungkus, sama mild dua bungkus", suruhku kepada adik perempuanku.
    Kami pun saling tukar cerita tentang masa lalu ketika kami bersama. Senang rasanya bisa bertemu kembali. Kami bercerita sampai hari menjelang malam, adzan maghrib sudah terdengar. Belum puas berbagi cerita kami memutuskan untuk berkumpul di Tamsur, jam delapan malam. Ketika semua kawanku pulang, aku pun bersiapuntuk pergi ke Tamsur.
    Di Tamsur, kawanku yang datang bertambah banyak. Malam itu Tamsur seperti punya kami. "Nongkrong doang ni?", ejek temanku. "Gua cuma bisa naro tiga ratus ni..", jawabku sambil mengeluarkan uang. Kawanku yang lain pun mulai mengeluarkan uang juga. "Malem jadi panjang ni", sahut salah satu temanku. "Yauds bir tiga krat ni", sambung temanku yang lain.
    Saat jam empat pagi, kami tinggal bertujuh. Aku, Jaguar, Tomy, David, Frans, dan Josua. Kami bertujuh sangat akrab, hanya merekalah yang bisa aku anggap sahabat. Kami bercerita, bernyanyi, tertawa, dengan bir yang masih tersisa."Elo sekolah dimana sekarang nal?", tanya David. "Kayaknya gua ngulang kelas dua lagi di Budhaya pid", jawabku. "Sayang banget nal", sahut Tomy. "Mau gimana lagi tom, tinggal dua bulan bagi rapot. Udah kaga ada sekolah yang mau nerima lah", jawabku.
    Di tahun ajaran baru, aku mulai sekolah. Aku kaget ketika masuk kelas XI IPA 1. Tak ada seorang pun yang aku kenal. Tetapi mataku dimanjakan oleh seorang bidadari di kelas. Ada satu orang yang terlihat biasa saja, tetapi memiliki wajah yang sangat manis. Hatiku berdebar kencang ketika tahu namanya. Inilah yang disebut dari mata turun ke hati mungkin. Hal ini yang membuatku rajin bersekolah, hanya untuk memandangi wajahnya secara diam-diam. Wanita ini yang selalu ada dipikiran dan hatiku ketika tersenyum bahagia.
    Aku mulai akrab dengan situasi kelas tetapi dengan wanita ini aku tidak pernah berani mengajaknya ngobrol. Aku selalu salting ketika berada di dekatnya. Aku pun berusaha mendekatinya dan tentu saja tidak sia-sia. Aku berhasil menjadi temannya.
    Ketika semua orang tahu betapa aku mencintainya. Ada kawanku yang berpacaran dengan wanita idamanku itu. Hamcur hati ini mengetahuinya. Aku ingin sekali menghunuskan pisau di perut temanku ini. Tetapi wanita yang aku cintai ternyata juga sangat mencintainya.
    Esok harinya ketika emosiku mereda aku memanggil temanku dan pacarnya itu yang telah diputusinya karena aku marah yang membuat wanita itu sedih. Aku memegang tangan keduanya dan menyatukannya. "Elo berdua saling sayang kan? kenapa mesti putus cuma gara-gara gua?", kataku.
    Sekarang mereka berpacaran. Meskipun sakit rasanya hati ini, aku senang bisa melihat wanita yang aku cintai tersenyum. Jujur saja aku akan tetap menunggumu walaupun hingga rambutku kusam memutih, karena engkaulah wanita spesial dalam hidupku.

GABRIELA ZAHASYAH NAGARA PUTRI ARITONANG