Minggu, 06 November 2011

DARI MATA TURUN KE HATI

    "Serius lo?", sergahku. "Serius nal, hari jumat ada ekskul voli tadi pak mul ngomong", jawab Titus. Aku dan Titus adalah sahabat akrab, kami sangat senang bermain voli bersama. Kalo sudah main voli bisa sampai berjam-jam kami lupa waktu. Kedekatan kami berdua jangan ditanya lagi, Aku dan Titus selalu bersama tiap saat. Aku dan Titus pertama kali bertemu saat nongkrong di kosan teman kami. Aku mengenal Titus sebagai "orang asik" yang baru tiba dari kampung. Titus lahir di Medan dan baru di Jakarta saat SMA, jadi wajar saja kalau masih banyak kata-kata lucu yang diucapkannya.
    Kami tak sabar menunggu hari jumat. Kami memang sudah dua bulan tidak bermain voli lagi. "Besok jumat tus, inget ga lo?", tanyaku. "Iye nal, gua inget", jawab Titus. "Ada anak kelas satu sama kelas dua ya?", tanyaku lagi. "Iye nal, katanya rame", jawab Titus. "Kalo pada ngeliat gua maen gimana ya? pada terpukau kali tus", celetukku. "Apa lagi ngeliat gua nal", kata Titus. "Hahahahaha", tawa kami berdua menggelegar.
    Pada hari jumat aku terkesima oleh salah satu anak kelas satu. Dia sangat manis, apa adanya, dan tidak manja. "Siapa itu wil?", tanyaku pada salah satu temanku anak kelas satu. "Yang mana nal?, yang itu?", jawabnya seraya menunjuk orang yang kumaksud. "Iye wil", sergahku langsung. "Ipang namanya nal", katanya. Aku langsung suka padanya waktupertama kali melihatnya. Kali ini berbeda, aku sangat senang dengan dia yang apa adanya dan tidak terlalu fashionable. Apa ini yang disebut dari mata turun ke hati?

    Aku selalu memikirkan dia setiap hari. Akhirnya aku bisa berkenalan dengannya dan mulai akrab dengan dia. Senang sekali rasanya. Aku menyatakan cinta padanya pada saat ulang tahunnya dan sekarang kami pun berpacaran. Dream is come true..
Thanks for Titus yang selalu bantuin gua, hahaha