Minggu, 05 Juni 2011

ASI Kepada Bayi

     Jika saya menjadi seorang ayah, saya akan menyuruh isteri saya langsung menyusui bayi kami ketika ari-arinya dipotong. Saya tidak mau anak saya harus dimandikan, dicap, dan ditimbang terlebih dahulu sebelum disusui oleh isteri saya.
     Saya juga akan menyuruh isteri saya memberikan asi eksklusif selama enam bulan pertama dan mengutamakan anak kami daripada hal-hal lain. Bukan berarti isteri saya hanya menjaga anak kami dalam enam bulan pertama setelah bayi kami lahir.
     Saya adalah anak pertama dari empat bersaudara. Kebetulan saya berbeda lima belas tahun dengan adik terakhir saya, jadi saya tahu betul perkembangan adik saya dari masih dalam kandungan sampai sekarang sudah berumur dua tahun.
     Ketika adik saya lahir, adik saya tidak langsung mendapatkan asi dari ibu saya. Adik saya harus dimandikan, dibersihkan, dicap, dan ditimbang terlebih dahulu. Setelah itu baru adik saya diberikan kepada ibu saya untuk diberi asi. Menurut saya itu tidak bagus mengingat ketika bayi lahir berarti bayi keluar dari daerah nyaman di dalam rahim ibu ke dunia luar. Seharusnya bayi berada di dekapan hangat ibu dan diberi asi oleh ibu begitu lahir, sehingga bayi merasa nyaman. Yang terpenting di sini adalah kontak antara kulit ibu dengan kulit bayi.
     Pengalaman yang saya alami tentu saja menjadi pengalaman berharga dan menjadi salah satu modal besar bagi saya ketika menjadi seorang ayah. Lagipula asi juga merupakan gaya hidup hemat dimana kita tidak mesti membeli susu kaleng dalam enam bulan pertama ketika bayi lahir.
     Yang menjadi masalah bagi orang tua dan calon orang tua di Indonesia adalah setelah enam bulan pertama bayi dilahirkan. Mengingat peraturan di Indonesia wanita karir hanya diberikan waktu cuti selama enam bulan setelah bayi dilahirkan ( hal ini juga hanya dilakukan oleh segelintir perusahaan), dan harga obat sedot asi yang tidak terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Ini membuat para ibu beralih ke susu kemasan. Susu kemasan sendiri belakangan ini dihindari para ibu karena berita mengenai adanya bakteri yang berbahaya bagi bayi dalam susu kemasan.
     Oleh sebab itu, saya mengajak kita semua untuk memberikan bayi asi eksklusif selama enam bulan pertama. Setelah enam bulan pertama bayi bisa diberikan makanan rumah dengan tekstur lembut dibarengi pemberian asi yang tetap berlangsung.






Nama : Agustinus Yanleo Renaldo Retong
Kelas  : XI IPA 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar