Sabtu, 14 Mei 2011

APA YANG TERJADI 3

   "Ini saatnya aku memikirkan masa depanku", kataku. "Benar Pak, Anda sudah terlalu lama melindungi terumbu karang, saatnya Anda memikirkan masa depan Anda untuk menikah", sahut Oge murid terbaikku. Aku sudah empat tahun di Raja Ampat sekarang saatnya aku pulang kampung dulu. Aku sudah empat tahun menjaga terumbu karang disini, aku juga sudah empat tahun mencerdaskan anak bangsa disini sebagai Ketua MGMP Matematika. "Bagaimana Oge, apa kau akan ikut denganku ke Flores?", tanyaku. "Aku takut akan merepotkanmu Guru", jawabnya. "Tidak apa nanti disana akan aku kerjakan kau sebagai guru, aku punya kenalan di Dinas Pendidikan", sahutku. "Baiklah guru", jawabnya.
   Akupun pulang ke Flores dan menemui kekasih lamaku yang sudah menjabat sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. "Bagaimana dengan perkerjaanmu?", tanyaku kepada Bela. "Aku baik-baik saja, terimakasih berkatmu masyarakat disini sadar tentang pentingnya terumbu karang", jawabnya. "Bagaimana Duta Karang tahun ini", tanyaku. "Kau pasti ingat tentang kenangan kita memenangi Duta Karang bersama, kebetulan aku sedang mencari juri untuk Duta Karang tahun ini, apa kau berminat?, tanyanya. "Asal itu membuatku bisa lebih lama bersamamu, kenalkan ini muridku Oge, apakah dia bisa menjadi salah satu guru Matematika di SD mu?", sahutku. "Tentu saja", jawab Bela. "Aku pamit dulu ya", pamitku. "Baiklah, hati-hati ya, jangan lupa kemari lagi lusa", pintanya.
   "Aku dan Oge pergi ke rumahku di Desa Umauta, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, NTT. Kami kesana dan istirahat. Esoknya kami pergi ke pantai bersama. "Lihatlah Oge keindahan pantai kami, indah sekali bukan", sahutku. "Sangat indah guru, kebersihannya pun terjaga", jawabnya. "Aku dan Bela yang berusaha memperjuangkan ini, seperti aku dan kau memperjuangkan laut di Raja Ampat", ceritaku. Aku dan Oge menikmati jagung bakar dan es kelapa muda di pantai sambil bercerita. "Bela adalah kekasihku dulu saat SMA, kami menjuarai Duta Karang bersama, kami pasangan terbaik di NTT, dia kuliah di UGM sedangkan aku dapat beasiswa di Jakarta", ceritaku. "Guru masih mencintainya?", tanya Oge. "Tentu saja", jawabku.
   Lusanya aku dan Oge pergi ke tempat kerja Bela untuk memperkerjakan Oge. "Nanti kau akan kupinjamkan salah satu motorku untuk pergi berkerja, kau boleh tinggal di rumahku", sahutku. "Baik guru", jawabnya. "Bela mau kau antar aku berkeliling, sudah empat tahun aku tidak disini", ajakku. "Besok saja, sekalian kau antar Oge untuk mulai berkerja", jawabnya. "Baiklah", jawabku.
   Oge sudah mulai berkerja, aku pun akan menjadi juri Duta Karang bersama Bela. "Bagaimana Renal, besok kita mulai pelatihan", tanya Bela. "Aku sudah siap", jawabku.
   Aku dan Bela kemudian menikah dan pergi ke Selandia Baru hidup bahagia, sedangkan Oge mendapat beasiswa kuliah di UNJ dan menjadi dosen di UNJ pula. Inilah akhir bahagia yang kami mau. Terimakasih TERUMBU KARANG.




THE END 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar